Sesungguhnya manusia selama hidup tak dapat melepaskan diri dari kebutuhan akan pertambangan (baca mineral). Apalagi sejak dikenalnya Revolusi Indstri pada abad 17 dimana batubara dan besi menjadi dua bahan tambang yang menggerakkan ekonomi Inggris dan mampu merubah tatanan kehidupan secara draatis, merubah pola agraris menjadi industrial, menggerakkan masyarakat tradisional menjadi dinamis. Tanpa industrialisasi, niscaya sebagian manusia masih akan berada pada zaman tatanan masyarakat hierarkis, adanya tuan tanah yang menguasai banyak lahan dan sebagian besar yang menjadi kuli dan budak. Masih ada kaum borjuis dan proletarnya. Para kuli dan budak itu mencari nafkah dengan mengelola lahan tuan tanah (land lord) secara turun temurun.
Industrialisasi ini meluas hingga ke Negara lain di Eropa dan Amerika Serikat, bahkan hingga Asia dan Australia. Sejak ini, dikenallah era moderenisasi dan industrialisasi dunia. Bahkan di abad 19 dan 20, kehidupan manusia sangat tergantung dari supply bahan tambang tersebut, transportasi darat, laut maupun udara yang semuanya mengandalkan konsumsi bahan tambang.
Transortasi darat dengan tenaga mesin, roda dua, roda empat maupun roda banyak sebagai kendaraan umum ataupun pribadi telah banyak membeirkan kemudahan dalam pekerjaan manusia. Kereta api di awal abad 19 lalu mobil Model T oleh Henry Ford yang membuat mobil dapat dibuat dengan harga lebih tejangkau. Lihat Amerika, India dan kini Cina yang begitu besar ketergantungan terhadap mobil, daratan mereka terhubung oleh rangkaian kendaraan yang seperti serangga jika dilihat dari udara. Itulah salah satu sebab mengapa pemrintaan logam sangat besar di negara ini.
Tanpa tembaga sebagai penghantar listrik, tidak kan ada listrik yang mengalir hingga ke rumah kita dan alat elektronik saat ini hanya menjadi aksesoris semata. Tanpa benang emas halus semikonduktor di papan sirkuit, niscaya otak computer hanya menjadi seonggok material. Contoh diatas menunjukkan peran mineral dalam kehidupan manusia untuk membangun peradabanya.
Hartman, seorang professor emeritus pertambangan menarik lebih jauh lagi peradaban manusia terhadap bahan tambang hingga zaman pra sejarah pertambangan dalam artian luas yaitu ekstraksi semua mineral untuk pemenuhan kebutuhan. Peradaban manusia bahkan ditandai oleh hadirnya kebutuhan mineral seperti Zama Batu (4000 SM), Zaman Perunggu (4000-1500 SM), Zaman Besi (1500 SM-1780 M), Zaman Baja (1780-1945 M) dan Zaman Nuklir untuk sesudah 1945.
Cawan hasil karya zaman perunggu, campuran tembaga dengan besi
Bahkan perburuan terhadap mineral logam mulia juga menjadi tonggak peradaban manusia yang terekam dalam Glod, Glory and Gospel. Atau kisah Bonanza di Australia dan juga di California. Perjalanan Marco Polo ke Cina, Vasco da Gama ke Afrika dan India, benua Amerika oleh Colombus (sebelumnya oleh Ceng Ho). Ekspansi kerajaan Romawi hingga ke Spanyol, Legenda ElDorado megahnya kehidupan Suku Inca yang terkenal akan emas-emasnya. Begitu banyak pengaruh mineral terhadap perkembangan umat manusia.
Mangkok untuk persembahan dari tahun 200 SM
bersambung.....
No comments:
Post a Comment